Masyarakat Minta Direktur PTPN2 Tindak Tegas Pungli Penerimaan Calon Karyawan  PT. LNK

Masyarakat Minta Direktur PTPN2 Tindak Tegas Pungli Penerimaan Calon Karyawan  PT. LNK

 LANGKAT,(PAB)----  

Sempitnya lapangan pekerjaan dan tingginya tingkat pengangguran tergambar jelas dalam proses penerimaan calon karyawan atau pekerja di PT. Langkat Nusantara Kepong (LNK) yang saat ini membuka lowongan kerja untuk penerimaan karyawan baru sesuai surat edaran pengumumam kesempatan kerja tertanggal 7 Agustus 2019 baru- baru ini.

Tingginya minat masyarakat untuk dapat bekerja di salah satu anak Perusahaan PTPN2 yang bergerak di bidang pengolahan sawit di Desa Tanjung Keliling Kabupaten Langkat itu  di duga dimanfaatkan oknum tim penerima kerja untuk melakukan Punggutan liar (Pungli) bagi yang ingin lolos diterima menjadi karyawan.

Walau pun perusahaan mengutamakan penerimaan calon karyawan dari lulusan SMK bagian teknik dan minimal sudah pengalaman satu tahun bekerja ternyata sudah dipadati pelamar kerja mencapai ribuan orang.

Pada penerimaan pendaftaran calon karyawan di gelombang ke-II saja, pelamar kerja sudah memadati antrian yang mencapai 700 pelamar kerja, sebagaimana hal itu terlihat dari pantauan wartawan sejak, Senin (19/08/2019) kemarin dikarenakan bagi pelamar dianjurkan datang langsung mengantarkan lamarannya.

Dalam pantauan wartawan itulah, dugaan adanya pungli dalam proses penerimaan calon tenaga kerja terlontar dari keterangan salah seorang pelamar kerja, DN yang tiba- tiba saja memberi keterangan bahwa ada pungli yang terjadi untuk dapat diterima sebagai karyawan di PT LNK.

"Nampaknya bang, penerimaan gelombang ke 2 ini ngak jauh beda sama yang gelombang 1 siapa yang banyak memberi upeti dia yang di terima, karna semua udah bermain ini bang, pasarannya 20 sampai 30 juta" jelas DN kepada wartawan menyoal pungli yang juga melibatkan oknum Serikat Pekerja (SP).

Terkait informasi DN, wartawan mengkonfirmasi kebenaran dan tanggapan dugaan adanya pungli dalam penerimaan calon karyawan PT. LNK melalui Humas Tj Keliling, Miskun yang tampak gugup menjawab pertanyaan adanya dugaan pungli tersebut.

"DN (nama-red) itu masuknya melalui siapa? langsung saja yang bersangkutan di tanya, karena urusan pelamaran ini saya tidak ikut campur, Semua pelamar disini hanya titipan saja,lebih jelasnya langsung jumpai HRD yang di Tj Morawa," jawabnya singkat, Sabtu (24/08/2019) pagi. 

Sementara itu, Ketua SP, Ngatimen yang sering disapa kempul mengatakan sudah mengembalikan uang pelicin senilai Rp.5.000.000 kepada DN yang sempat Ia terima.

"Maaf pak,masalah DN (nama-red) uang yang lima juta sudah kita kembalikan, kita tunggu saja hasil pengumumannya," ucap Kimpul selaku pengawas internal termasuk tim pengawasan penerimaan karyawan dengan mimik wajah pucat. 

Menurut informasi yang diperoleh dilapangan,  Selain menjabat ketua SP, diketahui Kimpul  menjabat sebagai mandor panen buah sawit di perkebunan Bekiun, Tj Keliling yang terlibat turut mencari calon karyawan yang siap bayar uang pelicin untuk menjadi pekerja di Perusahaan Perkebunan dan Pengolahan Sawit  PT. LNK,sebagai mana hal itu dikatakan seorang pelamar kerja (yang tak ingin disebut namanya) mengatakan telah dimintai uang agar diterima menjadi karyawan "dengan catatan harus menyiapkan sejumlah uang kalau ingin lulus". ujarnya.

Sebagai masyarakat biasa, dirinya  meminta kepada direksi perusahaan PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) dan Direktur PTPN 2 mengawasi dan menindak tegas oknum-oknum karyawan yang bermain dalam penerimaan karyawan di PT.LNK." tegasnya. Rabu (28/8/2019) kepada pab-indonesia.co.id

(Turnip/Harianto)

Berita Lainnya

Index